PERNAH BAHAGIA
Hi!
Nama saya Fathiyyah Nuswantari dari kelas 1KA21. Kali ini aku akan menceritakan kegiatan yang pernah aku ikuti dan makna pengalaman hidup dari kegiatan tersebut.
Aku akan menceritakan sedikit pengalamanku waktu di SMA. Sekitar 4 tahun yang lalu tepatnya kelas 1 SMA, seperti biasa, sebagai murid baru pasti ada MOS atau Masa Orientasi Siswa. Ketika MOS berlangsung ada yang namanya demo Ekskul atau Ekstra Kurikuler, mereka memamerkan keahliannya di bidang Bulu Tangkis, Futsal, Vokal, Theater, Voli, Karate, Taekwondo, dan lain sebagainya.
Aku berencana tidak ingin mengikuti Ekskul satupun, menurutku bukan tidak ada yang menarik, tapi aku malas saja untuk mengikuti hal semacam diuar pelajaran, pinginnya setelah sekolah ya langsung pulang, isirahat, dan besok sekolah lagi, begitu terus sampai lulus.
1 bulan berlangsung, aku sekolah seperti biasa, pulang tepat waktu, pulang langsung kerumah, tidak bisa seperti siswa lainnya yang pulang harus ditunda dulu karena ada keperluan lain. Tetapi lama kelamaan aku mikir, kenapa ya sampai saat ini aku belum punya teman banyak, hanya satu dan itu teman sebangkuku, kalau begini caranya aku akan susah jika ingin meminta bantuan. Nanti kalau aku lulus siapa yang bakal inget aku ? Kalau aku punya masalah aku mau cerita kesiapa ? dan berbagai pertanyaan-pertanyaan muncul. Akhirnya aku menemukan jawaban dengan cara mengikuti salah satu Ekskul di sekolah. Tidak langsung asal memilih, aku menelusuri satu persatu bagaimana latihannya dan cook atau tidak buat aku, karena menurutku kita harus mencari sesuatu yang kitanya nyaman dan kitapun suka menjalaninya.
Pilihanku jatuh ke Ekskul Taekwondo, yeay!!!
"Kenapa Taekwondo sih Fat ?"
"Emang lo bisa ?"
"Lo yakin ?"
Yakin dong.
Teman sebangku ku kaget mendengar bahwa aku yang bertubuh gendut ini mengikuti Ekskul fisik yaitu Taekwondo. Iya. Aku juga nggak nyangka haha...
Awalnya aku tahu kayaknya ini seru deh, kayaknya tantangan banget deh. Lalu aku izin dulu dengan orangtua, jika disetujui alhamdulillah, jika tidak, ya tidak apa apa. Alhamdulillah aku diizinkan orangtua, dan besoknya aku langsung mendaftar.
Awal menjalaninya berat, karena dengan badanku yang gemuk jadi susah untuk selincah teman-teman yang berbadan langsing. Tapi, karena banyak teman-teman yang mensupportku, aku jadi semangat untuk latihan setiap hari.
Waktu itu, ketika aku sudah selesai latihan, tiba-tiba pelatihku menyuruh "Fathiyyah, satu bulan lagi kamu ikut kejuaraan tingkat kota ya." WOW, kenapa harus aku?
Karena aku dituntut untuk mengikuti kejuaraan itu, jadilah setiap hari sepulang sekolah aku latihan terus menerus. Satu bulan berlalu, tiba saatnya kejuaraan dimulai. Ada perasaan takut, mulai dari takut gagal, takut babak belur, takut diketawain, takut banyak yg melihat, takut mengecewakan pelatih. Giliranku telah tiba, yang pertama aku lihat adalah lawanku, dia bertubuh langsing, tinggi, sabuk lebih tinggi dari aku. Tetapi aku tetap harus melakukan pertandingan itu, apapun yang terjadi.
Kau tau ? aku kalah dengan lawanku, ya, aku langsung ke toilet dan menangis sejadi-jadinya. Tidak perlu dijelaskan menangis karna apa, kau sudah tahu jawabannya.
Tidak sampai disitu perjuanganku, aku ikut lagi dengan kejuaraan yang berbeda, aku akan membalas dendam dengan cara yg sportif, aku berlatih setiap hari, menjaga kesehatan yang terpenting. Kali ini aku mengikuti kejuaraan tingkat nasional, sabukku sudah cukup tinggi daripada sebelum-sebelumnya, dan mentalku sudah lebih berani dari yang kemarin. Giliranku telah tiba, kali ini mungkin aku lagi diberi keberuntungan, ciri-ciri lawanku sama denganku, tidak tinggi, dan tidak langsing. Sebelum tanding, aku dipakaikan peralatan yang safety, meminta restu pelatih, dan meminta doa orangtua. Alhamdulillah, aku mendapatkan medali perak untuk pertama kalinya, tidak apa-apa walaupun bukan medali emas, karena menurutku aku belum pantas mendapat medali emas.
Kini aku tahu kenapa pelatihku tiba-tiba mendaftarkan kejuaraan tanpa bertanya dulu, pelatihku ingin aku merasakan bagaimana lawan secara tiba-tiba menyerang, bagaimana mentalku pertama kali bertanding, pelatihku bilang kalau kamu pernah merasakan rasanya bertanding di lapangan, kamu akan ketagihan. Benar sekali, aku ketagihan nendang orang hehehe.
Pelajaran yng dapat aku ambil dari pengalamanku adalah jika aku tidak ikut eskul pada waktu itu, aku mungkin tidak punya banyak teman sekarang, tidak mungkin punya pengalaman, bisa menjaga diri, lebih disiplin daripada kemarin-kemarin.
Ini cerita tentang pengalamanku yang mungkin masih sederhana, mungkin juga cerita kalian masih lebih istimewa, tapi ini adalah pengalaman menyenangkan buatku.
Terimakasih sudah membaca ceritaku dari awal hingga akhir.
Terimakasih sudah membaca ceritaku dari awal hingga akhir.
Fathiyyah Nuswantari
1KA21
12118579

Komentar
Posting Komentar