4.2 Bagaimana cara melakukan testing untuk Backup Data Pada Server dan Contohnya
Backup dilakukan untuk
dua tujuan, yaitu mengembalikan data yang terhapus dan data yang mengalami
kerusakan atau modifikasi. Data terhapus atau biasa disebut sebagai data loss
menjadi kejadian yang paling banyak terjadi. Data loss ini dapat disebabkan
oleh banyak alasan, salah satunya yaitu virus yang ada pada komputer Anda.
Virus tersebut menyebabkan kerusakan pada hardware. Sementara itu, data yang
rusak atau terkonfigurasi biasa disebut dengan data corruption. Data corrupt
ini berupa data yang tak lagi sama isi atau bentuk file-nya seperti semula.
Jika Anda bertanggung
jawab atas data bisnis atau bagi perusahaan, kerugian bisa saja berupa data
keuangan perusahaan, data pelanggan, dan data-data sensitif lainnya yang
penting bagi perusahaan Anda. Jika datanya ada di komputer pribadi, Anda
mungkin kehilangan data berupa gambar, musik, atau juga file pekerjaan yang
akan sulit diganti.
Selain itu, tujuan lain
dari backup adalah untuk memulihkan/ melengkapi data dari waktu yang
sebelumnya. Pemulihan ini dilakukan sesuai dengan kebijakan penyimpanan data
yang ditentukan oleh Anda sebagai pengguna, biasanya dikonfigurasi dalam
aplikasi cadangan soal berapa lamanya salinan data perlu dilakukan. Meskipun
backup ini merupakan bentuk sederhana dari pemulihan data loss atau data
corruption, backup sendiri seharusnya tidak dianggap sebagai rencana pemulihan
data satu-satunya. Salah satu alasannya adalah karena tidak semua sistem
cadangan mampu menyusun kembali sistem komputer atau melakukan konfigurasi
kompleks lainnya seperti pada cluster komputer, server direktori aktif, atau
server database hanya dengan mengembalikan datanya dari cadangan yang ada.
Karena sistem cadangan
berisi setidaknya satu salinan dari semua data yang dianggap layak disimpan,
perlakuan penyimpanan datanya menjadi hal yang signifikan. Mengatur ruang
penyimpanan dan mengelola proses backup ini bisa menjadi usaha yang rumit atau
sedikit kompleks.
Saat ini, ada banyak
jenis perangkat penyimpanan data yang berguna untuk pembuatan backup. Ada juga
berbagai cara di mana perangkat ini dapat diatur sedemikian rupa untuk
menyediakan redundansi secara geografis, keamanan data yang maksimal, dan
menghasilkan portabilitas.
Sebelum data dikirim ke
lokasi penyimpanan yang diharapkan, data-data tersebut dipilih, diekstraksi,
dan dimanipulasi sedemikian rupa. Banyak teknik yang berbeda-beda telah
dikembangkan untuk mengoptimalkan prosedur backup ini. Termasuk juga dengan
melakukan kompresi, enkripsi, dan de-duplikasi, dan lain-lain.
Jenis-jenis Backup
- Full backup
salinan
lengkap komputer termasuk data -data user dan sistem operasi itu sendiri.
- Incremental backup (backup peningkatan)
menyalin
semua data yang berubah sejak terakhir kali melakukan full backup atau biasa
disebut differential backup. Kelebihan: waktu yang lebih singkat, backup yang
lebih cepat daripada full backup, membutuhkan tempat sementara yang lebih kecil
daripada yang dibutuhkan oleh full backup. Kekurangan: Waktu untuk restore
sangat lama.
- Differential backup
Sama
dengan tipe incremental tapi archive bit tidak dihapus setelah backup
dilakukan.
- Mirroring (backup cermin)
sama
dengan full backup, tetapi data tidak di-compress (dengan format .tar, .zip,
atau jenis compressed file yang lain). Kelebihan : metode backup ini yang
paling cepat bila dibandingkan dengan metode yang lain karena menyalin data dan
folder ke media tanpa melakukan compressing. Kekurangan : menyebabkan media
penyimpanannya harus cukup besar untuk datanya.
Pentingnya
Melakukan Backup
- Pemulihan Sederhana
Kita
tahu bahwa manusia tidak sempurna. Orang-orang kerap kali membuat kesalahan,
khususnya dengan semakin baiknya teknik-teknis scam kini yang lebih bersifat
sosial. Email yang mengandung virus tidak sengaja dibuka setiap harinya dan
file penting sering juga tak sengaja terhapus. Namun, Anda tak perlu jadi
paranoid atau khawatir bila Anda telah melakukan backup sederhana ini. Anda
bisa saja mengembalikan foto yang hilang untuk mengatasi virus yang menginfeksi
komputer Anda. Atau Anda dapat memulihkan file dari waktu sebelum dihapus.
- Fungsi Audit, Pajak, dan Pengarsipan
Kebanyakan
bisnis atau perusahan diharuskan untuk menyimpan catatan bisnis dalam waktu
yang lama, setiap tahunnya bahkan setiap bulan atau minggu. Ini dilakukan untuk
keperluan pajak atau karena berbagai prosedur atau birokrasi yang ada. Anda
mungkin hanya memerlukannya untuk melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang
lalu, pengeluaran dan pemasukan apa yang terjadi. Sangat mudah untuk berasumsi
bahwa komputer Anda telah aman hanya dengan menyalin data yang ada. Tapi
memiliki satu salinan data finansial seperti itu umumnya menjadi kesalahan
besar. Karena ini menunjukkan bahwa masalahnya hanya beres secara lokal. Anda
perlu melakukan backup yang tersistemasi dan sangat aman (double standars)
untuk menghindari pencurian data karena malware atau ancaman lainnya. Jangan
sampai kantor pajak mempermasalahkan data finansial perusahaan Anda yang
tiba-tiba hilang atau rusak.
- Menjadi Bisnis yang Unggul
Bila
bisnis atau perusahaan Anda memiliki time machine backup yang bagus, ini bisa
jadi dalah satu keunggulan Anda dibanding usaha sejenis. Faktor backup ini bisa
meningkatkan kepercayaan pelanggan atau calon klien akan kredibilitas dan
keamanan bisnis Anda. Tidak ada yang mau berurusan atau berinvestasi di
perusahaan yang buruk keamanan atau kredibilitasnya, kan? Apalagi para
pelanggan atau calon klien ini paham bahwa mereka akan memberikan banyak data
sensitif pada Anda ketika berinteraksi atau bertransaksi dengan perusahaan.
- Mengatasi Downtime yang Mematikan
Sebuah
studi di University of Texas pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 43% bisnis
menderita main data loss yang tidak dapat dipulihkan kembali. Banyak dari
perusahaan-perusahaan ini akhirnya menutup bisnis mereka untuk selamanya dalam
dua tahun setelah mengalami main data loss. Jadi, Anda sangat perlu
merencanakan dan melakukan backup demi nasib usaha atau bisnis Anda. Anda bisa
menjadi salah satu bisnis yang masih sanggup bertahan jika Anda berpikir ke
depan, melakukan antisipasi yang memang seharusnya dilakukan.
- Tidak Melakukan Pekerjaan Dua Kali
Aturan
pertama dalam melakukan pekerjaan adalah “lakukan dengan benar pada kali
pertama.” Jika Anda mengalami kegagalan kecil dan tidak memiliki backup, Anda
mungkin bisa memulihkan beberapa hal, tapi Anda tidak akan pernah tahu kapan
terjadinya kehilangan data yang besar. Bagaimanapun juga, Anda sebagai pihak
perusahaan pasti memiliki banyak pekerjaan yang berulang, apakah itu mengatur
ulang sistem atau membuat spreadsheet yang Anda atau karyawan Anda kerjakan
selama berbulan-bulan lamanya. Yang buruk adalah, jika Anda mengalami
kehilangan data yang besar, Anda bisa saja harus mengulangi semua pekerjaan
Anda yang sangat banyak itu.
Cara
Membackup Data Anda
Ada beberapa cara yang
bisa Anda lakukan untuk membackup data Anda, berikut adalah cara-caranya!
Cara
Membackup PC Windows Anda
Windows memiliki dua
program backup yang berbeda: File History dan Windows Backup and Restore. File
History secara otomatis menyimpan beberapa versi file yang diberikan, sehingga
Anda dapat “kembali ke masa lalu” dan mengembalikan file sebelum diubah atau dihapus.
Itu berguna untuk file yang sering berubah, seperti dokumen Word atau
presentasi PowerPoint. Sementara itu, Backup dan Restore melakukan backup file
Anda sesuai jadwal. Ini juga bisa menciptakan sebuah sistem, yang merupakan
gambaran keseluruhan sistem operasi, program, dokumen, dan semua sistem Anda.
Ini akan memudahkan pemulihan data jika terjadi sesuatu pada file dan data
Anda.
Anda bisa menggunakan
salah satu saja, tapi untuk strategi backup yang lebih komprehensif, gunakan
keduanya. Backup ini akan menjadi pertahanan pertama Anda jika terjadi sesuatu
pada komputer Anda, seperti kegagalan hard drive, infeksi malware, atau seseorang yang
secara tidak sengaja menghapus sesuatu yang penting.
Memulihkan file Anda
dari backup lokal akan jauh lebih cepat – dan, dengan sistem yang terbentuk
dari proses backup, Anda bisa mengembalikan seluruh komputer Anda hampir persis
seperti sebelum adanya kerusakan.
Anda memerlukan hard
drive eksternal, NAS (network attached storage), atau komputer lain di jaringan
lokal Anda untuk dijadikan lokasi backup Anda.
Gunakan File History
untuk membackup file dan folder tertentu yang sering berubah.
Secara default, File
History membackup semua folder di folder akun pengguna Anda (C: / Users / [nama
akun]). Ini termasuk desktop, dokumen, hasil download, musik, gambar, dan
beberapa folder lainnya. Ini juga akan membackup folder OneDrive Anda. Yang
terpenting, Fire History memonitor folder ini untuk perubahan, dan secara
otomatis membackup semua file yang telah ditambahkan atau dimodifikasi, mirip
dengan Time Machine OS X.
Cara
Mengatur dan Mengaktifkan File History
- Klik tombol Windows dan ketik File History. Menu akan menampilkan “File History Settings” secara otomatis; klik untuk membukanya
- Buka Backup dan klik “Add a drive.”
- Pilih lokasi drive atau jaringan yang ingin Anda gunakan untuk backup File History.
- Lalu klik “Opsi lainnya”. Di sini Anda bisa memulai backup, mengubah jarak waktu backup, pilih berapa lama file backup disimpan, menambahkan atau mengeluarkan folder, atau mengalihkan File History ke drive yang berbeda.
- Klik tombol “Back up now” untuk memulai backup File History pertama Anda. Salah satu pilihan yang mungkin ingin Anda ubah di bagian settings, bergantung pada preferensi Anda adalah berapa lama backup File History disimpan.
Secara default
settingnya adalah “Forever,” yang berarti File History akan terus membuat dan
menyimpan backup sampai drive Anda penuh. Pada saat itu, Anda harus menggunakan
drive yang berbeda atau memulai pembersihan secara manual dari Control Panel
(di bawah System and Security > File History > Advanced Settings) untuk
memberi space.
Jika Anda memilih
“Until space is needed”, File History akan secara otomatis menghapus versi file
yang paling lama yang dibackup saat drive Anda membutuhkan lebih banyak space.
Jika Anda beralih ke
salah satu jangka waktu lainnya, seperti 1 bulan atau 2 tahun, File History
akan menghapus versi yang paling tua saat file mencapai pengaturan waktu itu.
Setelah ini File
History akan bekerja dengan tenang di belakang layar.
Cara
Mengatur dan Mengaktifkan Backup and Restore
Buka Backup and
Restore. Fitur ini ada di Control Panel di Settings Windows, tapi, Anda juga
bisa mengklik tombol Windows dan kemudian mengetikkan “Backup and Restore”
untuk menemukannya.
Klik “Set up backup”
Pilih drive backup
Anda. Atau, alternatifnya, klik tombol “Save on a network” untuk memilih
pembagian jaringan.
Selanjutnya, pilih
apakah Anda ingin Windows memilih apa yang harus dibackup atau jika Anda ingin
memilih folder itu sendiri. Jika Anda membiarkan Windows memilih, Windows akan
menyimpan file yang ada di desktop Anda, folder pengguna Anda, dan perpustakaan
Anda serta membuat system image.
Solusi termudah adalah
membiarkan Windows memilih. Namun, jika Anda khawatir dengan space atau ingin
memilih folder mana yang disertakan, pilih “Let Me Choose.” Kemudian Anda dapat
membatalkan pilihan Libraries, yang sudah akan dibackup dengan File History,
dan hanya membiarkan system images untuk dibuat di drive.
Klik tombol “Save
settings and run backup” untuk menjalankan backup pertama Anda.
Bagian terbaik? Setelah
backup pertama Anda, ini akan dilakukan secara otomatis sesuai jadwal. Secara
default, backup akan dilakukan setiap hari Minggu jam 7 malam.
Cara
Membackup Mac Anda dengan Time Machine
Bagi Anda yang memiliki
Mac, Mac OS X (10,5 ke atas) memiliki built-in backup yang sangat baik yang
disebut Time Machine. Setelah Anda memasang hard drive dan mengatur Time
Machine, mesin akan bekerja secara otomatis di belakang layar, terus menyimpan
salinan semua file, aplikasi, dan file sistem Anda (misalnya, hampir semua hal
kecuali barang yang mungkin tidak Anda butuhkan back up, seperti file di tempat
sampah, file cache, dan file log). Jika Anda kehabisan space disk, Time
Machine akan secara otomatis menghapus versi file yang paling lama untuk
membuat space bagi yang baru.
Jika Anda menggunakan
time machine, ini adalah sebuah proses yang sangat mudah karena Anda hanya
perlu melakukan konfigurasi satu kali di awal. Berikut langkah-langkahnya:
- Sambungkan hard drive eksternal ke Mac Anda
Hal
yang pertama Anda perlukan adalah sebuah drive yang berukuran minimal sama
dengan drive internal Mac Anda. Dengan alat penyimpanan yang cukup murah saat
ini, coba gunakan drive yang memiliki ukuran dua sampai empat kali lipat dari
ukuran yang sedang Anda backup.
Colokkan
hard drive eksternal Anda (melalui USB, FireWire, atau Thunderbolt, tergantung
pada drive Anda). Anda juga dapat menggunakan Time Machine dengan hard drive
eksternal yang terhubung ke router Airport Extreme, dengan perangkat jaringan
AirPort Time Capsule, atau dengan drive jaringan lainnya.
Time
Machine secara default akan menggunakan semua space yang tersedia di
drive. Jika Anda juga ingin menggunakan beberapa space hard drive untuk
menyimpan file lain, Anda harus membagi drive menjadi dua volume: satu untuk
backup Time Machine dan satu lagi untuk file Anda yang lain. Anda bisa
melakukannya dengan Disk Utility OS X yang terdapat di Applications >
Utilities.
- Aktifkan Time Machine dan pilih tujuan backup
Setelah
hard drive eksternal Anda terhubung, klik System Preferences > Time Machine
dan ubah switch dari “off” ke “on”.
Kemudian
klik tombol Select Disk untuk memilih drive atau volume yang Anda ingin gunakan
untuk Time Machine. Time Machine kemudian akan menanyakan apakah Anda ingin
menggunakan disk sebagai destinasi backup dan akan memberi Anda opsi untuk
mengenkripsi backups dengan password.
Drive
perlu untuk diformat sebagai Mac OS X Extended (Journaled); jika tidak, Time
Machine akan meminta Anda untuk mereformat drive Anda dan ini akan menghapus
data yang ada di dalamnya.
Jika
Time Machine tidak meminta Anda memilih backup disk saat Anda menghubungkan
drive ke Mac Anda:
Buka
Time Machine preferences dari menu Time Machine pada menu bar. Atau pilih menu
Apple () > System Preferences, lalu klik Time Machine.
Klik
Select Backup Disk, Select Disk, atau Add or Remove Backup Disk.
Pilih
disk cadangan dari daftar, lalu klik Use Disk.
Untuk
keamanan dan keamanan backup, Anda dapat mengulangi langkah-langkah ini untuk
menambahkan disk backup lainnya. Misalnya, Anda bisa menggunakan satu disk
backup saat berada di rumah, dan disk backup lainnya saat bekerja.
- Time Machine kemudian akan membackup data Anda
Setelah
Anda mengkonfigurasinya, Time Machine secara otomatis membuat backup per jam
selama 24 jam terakhir, backup harian selama sebulan terakhir, dan backup
mingguan untuk semua bulan sebelumnya. Backup tertua akan dihapus saat backup disk
Anda penuh.
Untuk
melakukan backup sekarang, bukan menunggu backup otomatis berikutnya, pilih
menu Back Up Now dari menu Time Machine.
Untuk
menghentikan backup otomatis, buka preferensi Time Machine, maka hapuslah
secara otomatis Back Up Automatically (Untuk Mac OS Sierra atau yang lebih
baru) atau matikan Time Machine (OS X El Capitan atau yang sebelumnya). Anda
masih dapat membackup secara manual dengan memilih Back Up Now dari menu Time
Machine.
Untuk
membatalkan backup yang sedang berlangsung, pilih Skip This Backup (atau Stop
Backing Up) dari menu Time Machine.
Untuk
memeriksa status, gunakan menu Time Machine. Anda akan diberitahu kapan Time
Machine dibackup (backing up in progress, idle untuk the next automatic backup
idle, or unable to complete the backup)
Untuk
mengecualikan item dari backup Anda, buka preferensi Time Machine dari menu
Time machine, klik Options, lalu klik tanda plus dan pilih item yang akan
dikecualikan.
Backup
pertama Anda mungkin memakan waktu lama, tergantung berapa banyak file yang
Anda miliki. Anda dapat terus menggunakan Mac Anda walaupun backup sedang
berlangsung. Beberapa komputer Mac melakukan backup bahkan saat tertidur. Time
Machine hanya membackup file-file yang berubah sejak backup sebelumnya, jadi
proses backup nantinya akan menjadi lebih cepat.
Server
Backup
Tujuan dari backup
server adalah untuk menyimpan data tanpa error atau korupsi dengan cara yang
meminimalkan space penyimpanan. Selain itu, orang-orang juga sering
melakukan backup untuk mengurangi dampak pada sumber daya komputasi dan
penggunaan bandwidth, sekaligus membuat proses pemulihan (recovery process)
secepat dan semudah mungkin.
Meskipun sistem
individu mungkin memiliki beberapa fitur tambahan, semua metode backup memiliki
banyak kesamaan komponen. Bagian berikut menjelaskan empat metode backup server
paling umum yang digunakan saat ini, dan menyoroti pro dan kontra yang terkait
dengan setiap metode.
Full
Backups
Saat seseorang
melakukan full backups, maka copy atau salinan dari semua data akan dibackup
secara otomatis sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.Data-data
ini biasa dikompres dengan tujuan untuk menghemat space tetapi
kemungkinan besar full backups akan tetap membutuhkan banyak space meski
sudah dikompres. Tidak hanya itu, full backups juga dapat menyebabkan akses
yang berat ke backup disk, yang akan mempengaruhi umur disk tersebut dan
mengkonsumsi jaringan bandwidth.
Keuntungan dari full
backup adalah kemudahan restorasi. Mengembalikan file hanya membutuhkan
nama file, lokasi, dan tanggal untuk mengembalikan data. Restorasi relatif
mudah selama file backup dari tanggal atau waktu tersebut tersedia.
Meskipun backup penuh
pasti komprehensif, namun mungkin memiliki beban yang lebih. Penting untuk
dipertimbangkan bahwa hanya sebagian kecil dari file berubah dari satu backup
ke backup lainnya. Akibatnya, melakukan backup penuh akan menghasilkan beberapa
salinan identik dari file dan mengkonsumsi space penyimpanan pada media
backup.
Incremental
Backups
Incremental backups
atau backup tambahan menghemat space dengan membackup hanya file yang telah
dibuat atau diubah sejak backup terakhir. Keuntungan dari incremental
backup adalah volume data yang didukung pada setiap iterasi jauh lebih kecil,
yang tentu saja menghemat space pada media backup dan menggunakan
bandwidth jaringan yang lebih sedikit.
Namun, incremental
backup meningkatkan overhead (kombinasi waktu atau komputasi berlebih,
memori, bandwidth, atau sumber daya lain yang diperlukan untuk melakukan tugas
tertentu) karena setiap source file harus dibandingkan dahulu dengan full
backup terakhir dan juga iterasi inkremental untuk menentukan apakah data
tersebut baru atau berubah.
Selain itu, mencari
file tertentu untuk dipulihkan akan menjadi lebih kompleks karena mungkin
memerlukan pencarian beberapa iterasi. Untuk benar-benar memulihkan semua file
memerlukan penggabungan semua iterasi sambil memastikan bahwa Anda hanya
menyimpan versi terbaru dari setiap file.
Kebanyakan strategi
backup perusahaan adalah kombinasi dari full backups dan incremental backups. Biasanya,
mereka melakukan full backup seminggu sekali di akhir minggu saat orang-orang
di kantor tidak menggunakan jaringan dan computing resource. Lalu mereka
menjadwalkan incremental backups di hari kerja. Membackup files dengan
kombinasi ini memudahkan restorasi karena tidak perlu mencari dan menggabungkan
seluruh iterasi dari lebih dari satu minggu terakhir.
Beberapa strategi
membatasi dampak pada penyimpanan backup disk dengan menyalin backup lengkap
dari disk ke kaset, yang kemudian disimpan di tempat lain.
Meski pendekatan ini
lebih aman daripada menyimpan sistem file dan media backup di lokasi yang sama,
kerja manual untuk mengubah kaset, memberi label dan mengangkutnya cukup
menyita waktu.
Selain itu, ini
menciptakan perbedaan antara backup yang selesai yang tersimpan di luar lokasi
dan keadaan sistem file live saat ini. Jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, setiap perubahan data yang terjadi sejak menyalin salinan lengkap
terakhir ke simpanan backup Anda mungkin saja akan hilang
Differential
Backups
Differential backup
mirip dengan incremental backup hanya saja setiap operasi backup menyimpan file
baru dan yang telah diperbarui sejak full backup terakhir. Misalnya, jika full
backup dilakukan pada hari Minggu dan sebuah file berubah pada hari Senin, file
tersebut akan menjadi bagian dari setiap differential backup sampai full backup
berikutnya dijalankan.
Menggunakan
differential backups menyederhanakan pemulihan karena hanya full backup
terakhir dan differential backup terakhir diperlukan untuk menciptakan
restorasi yang lengkap. Seperti incremental backup, differential backup perlu
membandingkan file yang ada sekarang dan yang file yang sudah dibackup untuk
mengidentifikasi perubahan. Namun, differential backups memerlukan lebih banyak
space dan bandwidth jaringan dibandingkan dengan incremental backups.
Virtual
Backups
Virtual full backup
menggunakan database untuk melacak dan mengelola data yang sudah dibackup untuk
membantu menghindari beberapa kekurangan metode backup lainnya. Salinan lengkap
atau replika hanya diambil satu kali dan tidak perlu diambil lagi selama media
penyimpanan karena biasanya lokasi penyimpanan yang terpasang pada jaringan
tetap tidak berubah. Full virtual backups secara berkala mensinkronisasi data
backup ke database.
Virtual full backup
umumnya dilakukan secara otomatis oleh software backup. Langkah-langkahnya juga
mungkin sama seperti full backup. Mengembalikan satu file atau keseluruhan disk
biasanya tergantung pada pemilihan metode recovery yang disukai dan kemudian
file akan pulih.
Komentar
Posting Komentar